Propilen glikol adalah zat aditif (tambahan) yang ditambahkan di berbagai produk seperti produk makanan, obat-obatan dan juga kosmetik. 

Beberapa fungsi propilen glikol adalah : 

Antioksidan : Memperpanjang daya tahan (shelf-life) makanan agar tidak mudah mengalami kerusakan 

Zat pembawa (Carrier) : melarutkan nutrien dan juga zat tambahan lainnya pada makanan 

Menjaga kelembaban: menjaga kelembaban dan mencegah makanan agar tidak kering 

Stabilizer dan Texturizer: menstabilisasi komponen makanan agar tidak terpisah-pisah dan juga memberikan tekstur pada makanan tertentu. 

Kegunaan propilen glikol sudah digunakan dari lama dan dimasukkan dalam kategori generally regarded as safe (GRAS) atau secara umum termasuk aman oleh US Food and Drug Agency. Propilen glikol juga sudah diterima di Eropa sebagai penambah makanan (food additive). (European Medicines Agency, 2014)

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

Di Amerika Serikat, propilen glikol digunakan sebagai penambah makanan (food additive) secara langsung dan tidak langsung. Di Eropa, propilen glikol digunakan pada makanan sebagai pelarut pewarna, emulsifier makanan serta antioksidan dengan batas yang diperbolehkan pada makanan sekitar 0.45 gram per pound atau (1 gram/kg). 

Badan dunia WHO merekomendasikan asupan propilen glikol secara oral sekitar 11.4 mg per pound berat badan atau setara (25 mg/kg) per hari. Sebagai perbandingan, ditemukan satu kasus seorang dewasa dengan berat badan 60 kg mengalami keracunan propilen glikol dengan mengkonsumsi 213 gram propilen glikol per hari. Dengan berat badan 60 kg, untuk menimbulkan gejala keracunan maka propilen glikol yang dikonsumsi oleh subjek di kasus ini melebihi 100 kali diatas batas wajar harian propilen glikol.

Untuk selengkapnya dapat dibaca di sini dan di sini.

Etilen glikol adalah cairan yang bening, tidak berbau dan agak kental dengan rasa yang manis. Etilen glikol banyak digunakan sebagai zat anti beku karena titik beku yang rendah serta titik mendidih yang tinggi. Penggunaan etilen glikol secara umum banyak digunakan pada antibeku kendaraan dan juga digunakan pada produk rumah tangga misalnya cat rumah. 

Dietilen glikol adalah kimia yang berupa turunan dari etilen glikol dan banyak digunakan sebagai pelarut pada kimia seperti resin, cat rumah, dan sebagai zat anti beku.

Kemenkes dan BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi obat di Indonesia. Semua produk obat sirup untuk anak maupun orang dewasa yang beredar di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Walaupun demikian kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol kemungkinan bisa terjadi pada obat yang menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol sebagai zat pelarut.

Cemaran etilen glikol atau dietilen glikol dapat terjadi apabila bahan baku propilen glikol yang digunakan bukan pharmaceutical atau food grade. Label pharmaceutical atau food grade menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat dan aman dikonsumsi oleh manusia. Sehingga apabila tidak memiliki label tersebut maka jumlah cemaran bisa saja di atas batas yang diperbolehkan. Cemaran ini dimungkinkan berasal hasil produksi sampingan atau cemaran dari bahan lain. 

Sesuai standar baku di Indonesia, ambang batas aman atau tolerable daily intake (TDI) untuk cemaran etilen glikol dan dietilen glikol adalah sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari. 

Indonesian Pharmacists Association (IAI) menjelaskan bahwa etilen glikol dan dietilen glikol seharusnya tidak digunakan pada formulasi obat tetapi dapat terdeteksi dalam obat karena kontaminasi saat proses produksi obat. Menurut IAI pada lampiran surat B2- 382/PP.IAI/2226/X/2022 kadar toleransi aman tubuh yang tidak menimbulkan efek samping atau gejala adalah adalah 0.1% untuk glycerin dan propilen glikol. 

Kemenkes dan BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi obat di Indonesia. Semua produk obat sirup untuk anak maupun orang dewasa yang beredar di Indonesia tidak diperbolehkan menggunakan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Walaupun demikian kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol kemungkinan bisa terjadi pada obat yang menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol sebagai zat pelarut.

Cemaran etilen glikol atau dietilen glikol dapat terjadi apabila bahan baku propilen glikol yang digunakan bukan pharmaceutical atau food grade. Label pharmaceutical atau food grade menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat dan aman dikonsumsi oleh manusia. Sehingga apabila tidak memiliki label tersebut maka jumlah cemaran bisa saja di atas batas yang diperbolehkan. Cemaran ini dimungkinkan berasal hasil produksi sampingan atau cemaran dari bahan lain. 

Sesuai standar baku di Indonesia, ambang batas aman atau tolerable daily intake (TDI) untuk cemaran etilen glikol dan dietilen glikol adalah sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari. 

Indonesian Pharmacists Association (IAI) menjelaskan bahwa etilen glikol dan dietilen glikol seharusnya tidak digunakan pada formulasi obat tetapi dapat terdeteksi dalam obat karena kontaminasi saat proses produksi obat. Menurut IAI pada lampiran surat B2- 382/PP.IAI/2226/X/2022 kadar toleransi aman tubuh yang tidak menimbulkan efek samping atau gejala adalah adalah 0.1% untuk glycerin dan propilen glikol. 

Propilen Glikol (PG) adalah zat aditif food-grade yang digunakan untuk menyerap ekstra air dan mempertahankan kelembaban pada produk obat, kosmetik, dan makanan tertentu. PG adalah pelarut untuk pewarna dan perisa makanan.

Propilen glikol digunakan sebagai agen pembawa dan pelarut di perisa alami pada produk Youvit.

Tidak. Kami hanya menggunakan bahan-bahan kualitas terbaik dari suppliers terkemuka di dunia. Suppliers kami memiliki standar keamanan tertinggi dan melakukan uji laboratorium pada bahan-bahan mereka untuk memastikan bahan-bahan tersebut tidak terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol.

Kami telah menghubungi suppliers kami dan mereka mengkonfirmasi bahwa bahan-bahan yang kami dapatkan dari mereka tidak terkontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol. Propilen glikol digunakan sebagai pelarut untuk perisa alami kami dalam jumlah yang sedikit. Formulasinya sudah mengikuti peraturan dari European Food Safety Authority sebagai zat aditif makanan (Regulation (EC) No. 1333/2008).

Ya. Kandungannya berada di bawah Acceptable Daily Intake (ADI) dan aman untuk dikonsumsi.

ADI didefinisikan sebagai jumlah maksimum dari suatu bahan kimia yang dapat dikonsumsi setiap hari tanpa risiko kesehatan yang signifikan, dan berdasarkan konsumsi tertinggi yang tidak memberi efek samping yang tampak.

ADI (Acceptable Daily Intake) propilen glikol yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia adalah 25mg/kg. European Union (EU) memperbolehkan kadar maksimum propilen glikol sebesar 3mg/g.

Sedangkan, BPOM untuk permen karet adalah 4500mg/kg.